Jakarta, Selama ini, stetoskop bukan sekedar alat untuk
memeriksa tetapi sudah menjadi bagian dari identitas dokter. Sulit
menemukan dokter manapun yang sedang bertugas tanpa mengalungi
stetoskop, meski kadang-kadang tidak digunakan.
Dalam beberapa
tahun ke depan, diperkirakan alat tersebut akan punah karena semakin
jarang digunakan. Seorang dokter yang juga editor jurnal ilmiah
mengatakan, kemajuan teknologi telah menggeser fungsi stetoskop. Kini
banyak alat lain yang lebih akurat untuk memeriksa.
Alat yang
dimaksud adalah ultrasonik portable, sebuah perangkat yang bentuknya
mirip ponsel. Fungsinya jauh lebih lengkap karena bisa dipakai untuk
memeriksa jantung, paru-paru, dan organ bermasalah lainnya dengan lebih
akurat dan tentunya lebih praktis.
"Dengan alat ultrasonik
tersebut, dokter tidak cuma bisa melihat langsung ke dalam jantung
tetapi semua organ di dalam tubuh," kata Dr Jagat Narula, profesor
kardiologi dari Mount Sinai School of Medicine dalam editorialnya di
jurnal Global Heart, seperti dikutip dari Livescience, Jumat
(24/1/2014).
Kemampuan ultrasonik melihat organ di dalam tubuh
dinilai bisa mencegah kesalahan diagnosis. Ketidaknormalan fungsi organ
juga bisa teramati dengan lebih akurat. Stetoskop hanya bisa mengamati
dari luar, berdasarkan apa yang terdengar di telinga saja.
Penggunaan
ultrasonik yang lebih praktis dari stetoskop diperkirakan juga
mempengaruhi interaksi dokter dengan pasien. Pemeriksaan yang lebih
cepat membuat dokter punya lebih banyak waktu untuk ngobrol dan
mendengarkan keluhan-keluhan pasiennya.
Stetoskop pertama kali
diciptakan pada tahun 1817 oleh Rene Laennec, seorang dokter asal
Prancis. Tujuannya memang untuk 'melihat' isi rongga dada. Dengan
kondisi dan keterbatasan teknologi pada masa itu, bisa mendengar suara
dari dalam tubuh dengan lebih jelas dianggap sudah sangat bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar