Senin, 22 September 2014

Teknologi Makin Maju, Stetoskop Dokter Diperkirakan Segera Punah

Jakarta, Selama ini, stetoskop bukan sekedar alat untuk memeriksa tetapi sudah menjadi bagian dari identitas dokter. Sulit menemukan dokter manapun yang sedang bertugas tanpa mengalungi stetoskop, meski kadang-kadang tidak digunakan.

Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan alat tersebut akan punah karena semakin jarang digunakan. Seorang dokter yang juga editor jurnal ilmiah mengatakan, kemajuan teknologi telah menggeser fungsi stetoskop. Kini banyak alat lain yang lebih akurat untuk memeriksa.

Alat yang dimaksud adalah ultrasonik portable, sebuah perangkat yang bentuknya mirip ponsel. Fungsinya jauh lebih lengkap karena bisa dipakai untuk memeriksa jantung, paru-paru, dan organ bermasalah lainnya dengan lebih akurat dan tentunya lebih praktis.

"Dengan alat ultrasonik tersebut, dokter tidak cuma bisa melihat langsung ke dalam jantung tetapi semua organ di dalam tubuh," kata Dr Jagat Narula, profesor kardiologi dari Mount Sinai School of Medicine dalam editorialnya di jurnal Global Heart, seperti dikutip dari Livescience, Jumat (24/1/2014).

Kemampuan ultrasonik melihat organ di dalam tubuh dinilai bisa mencegah kesalahan diagnosis. Ketidaknormalan fungsi organ juga bisa teramati dengan lebih akurat. Stetoskop hanya bisa mengamati dari luar, berdasarkan apa yang terdengar di telinga saja.

Penggunaan ultrasonik yang lebih praktis dari stetoskop diperkirakan juga mempengaruhi interaksi dokter dengan pasien. Pemeriksaan yang lebih cepat membuat dokter punya lebih banyak waktu untuk ngobrol dan mendengarkan keluhan-keluhan pasiennya.

Stetoskop pertama kali diciptakan pada tahun 1817 oleh Rene Laennec, seorang dokter asal Prancis. Tujuannya memang untuk 'melihat' isi rongga dada. Dengan kondisi dan keterbatasan teknologi pada masa itu, bisa mendengar suara dari dalam tubuh dengan lebih jelas dianggap sudah sangat bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar